Sementara, apabila menanamkan pikiran yang optimis bahwa target tersebut tetap dapat diusahakan, suasananya akan berbeda.
Anda akan secara otomatis bergerak, bertindak, serta mengerahkan segala kemampuan untuk mencapai target yang diharapkan. Singkatnya, keyakinan pada diri sendiri akan sangat menentukan laju pergerakan Anda.
Lantas, bagaimana menjaga keyakinan tersebut apabila faktanya tim atau lingkungan pekerjaan tidak kooperatif? Ingatlah bahwa para kompetitor Anda sedang menghadapi hal yang sama; baik buruknya kondisi pasar akan dirasakan oleh seluruh pelaku di industri tersebut. Gwee menganalogikan kondisi ini dengan situasi di sirkuit balap.
“Seorang pembalap kalau dia akan ikut balapan, pasti di sirkuitnya kan ada tikungan, betul? Dengan setiap pembalap itu ikut tikungan yang sama, kan? Harus lewat tikungan yang sama, kan? Bukan satu pembalap aja, yang lain enggak. Jadi kalau sama-sama menghadapi tikungan yang sama, ya berarti pertanyaannya adalah seluruh tikungan ada (pembalap) di depan, ada yang di belakang,” tutur James. Ia menyarankan agar tim penjualan tidak banyak menyalahkan keadaan dan fokus dengan pekerjaannya.
Bekerja dengan Cerdas
Dengan keyakinan yang telah Anda pupuk, kini saatnya untuk mengatur strategi penjualan yang tepat. Bisa jadi, produk Anda bukan lah masalahnya, melainkan kemasan maupun cara dalam menjual produknya yang perlu diperbaiki.
Evaluasi dengan tim Anda mengenai cara-cara penyajian yang lebih kreatif hingga konsumen merasa bahwa itu lah hal yang mereka butuhkan.
“Jadi, change the packaging. Maksudnya change ini adalah penawarannya, angle masuknya, penjelasannya, penggunannnya,” terang Gwee. Dengan mengubah narasi penjualan, konsumen yang tadinya menganggap sebuah produk tidak dibutuhkan olehnya pun dapat kemudian mengubah pikirannya.
Baca Juga: Ingin Sukses Menjadi Sales? Ini 5 Tips Menjadi Sales yang Baik Ala James Gwee