Inovasi Mahasiswi Asal Medan untuk Eksplorasi Lepas Pantai yang Ramah Lingkungan

17 Oktober 2021 08:45 WIB
Mahasiswi Asal Medan
Mahasiswi Asal Medan ( Pertamina)

Medan, Sonora.ID - Dilansir dari situs Ocean Health Index, Indeks Kesehatan Laut Indonesia kini berada di angka 65. Nilai ini terbilang cukup rendah dibandingkan dengan rata-rata global yang berada di point 71. Sementara itu, rangking Indonesia dari 221 negara Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), bercokol di urutan ke 137.

Kondisi ini terutama disebabkan oleh posisi Indonesia yang diapit oleh dua samudera, yakni samudera pasifik dan atlantik. Pencemaran yang terjadi di kedua samudera akan dengan mudah terbawa ke laut Indonesia. Selain itu, limbah mikro plastik dan tumpahan minyak juga berpotensi menyumbang pencemaran di laut Indonesia.

Ester Anggreni Simanjuntak, mahasiswi asal Medan yang kini menempuh pendidikan di program studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, menyoroti dampak pencemaran laut akibat eksplorasi lepas pantai.

Baca Juga: Di Prioritaskan Untuk Lansia dan Pelajar, Kota Medan Terima 112 Ribu Dosis Vaksin Pfizer

“Tumpahan minyak tidak saja dapat merusak ekosistem laut dan merugikan para nelayan. Perusahaan eksplorasi juga berpotensi menderita kerugian finansial dan reputasi. Belum lagi terancam penalti dari organisasi berwenang,” ungkap Ester dalam wawancara daring, Jumat (15/10).

Tantangan nyata dunia eksplorasi ini memotivasi Ester dan dua mahasiswa lain yakni Fransisca Indah Permatasari dan Larasati Dina Putri, mengajukan gagasan desain pengeboran lepas pantai yang aman dan ramah lingkungan. Tim juga memastikan bahwa dari segi biaya, desain yang ditawarkan sangat efisien.

“Gagasan yang kami ajukan adalah mengganti cairan pengeboran berbasis minyak atau oil based fluida yang biasanya digunakan dalam proses pengeboran batuan, dengan water based fluida. Fluida berbasis minyak berpotensi menyebabkan pencemaran jika dibuang ke laut. Karenanya, kami menggantinya dengan fluida berbasis air yang lebih aman,” tutur Ester.

Beachpedia mencatat dari sekitar 706 juta galon limbah minyak di lautan, operasi pengeboran lepas pantai menyumbang sekitar 2,1 persen setiap tahunnya. Limbah minyak dari operasi pengeboran lepas pantai salah satunya berasal dari oil based fluida.

Baca Juga: BBM Kosong di Sejumlah SPBU di Kota Medan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm