Bahkan Enzy yang terbiasa berbicara dengan Bahasa Inggris karena sang Ayah berasal Polandia pun mengalami moment tidak mau sama sekali berbicara dengan bahasa tersebut, karena malu mendapatkan ejekan ‘bule kampung’.
“Aku merasa aku beda sama orang-orang, jadi dari kecil aku sudah dilihatin, dikatain. Kan aku juga enggak tahu kenapa aku di sini, dikatain, dilempar, ya terus gimana? Aku cuma marah,” sambung Enzy.
Ditambah lagi kondisi sang Ibunda yang harus menanggung itu semua, dengan kisah perpisahan dalam kedua kali pernikahannya, membuat Enzy merasa bahwa Ibunya pada saat itu memiliki tantangannya sendiri, dalam kondisi mentalnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Britney Spears Dijadikan 'Mesin Uang' oleh Orang Tua Sendiri
Enzy merasa Ibunya juga memiliki tanggungan yang berat, mental issues dari pernikahan yang tak berjalan mulus, dan berbagai tantangan yang membuat Ibunya kerap kali kasar atau marah-marah.
“Kondisinya Mamaku ada mental issues sendiri, dengan kegagalan dia, dengan hidup yang harus dilalui, berat banget hidupin anak sendirian. Jadi, Mama enggak bisa jadi support system yang kuat buat aku, karena Mama harus menyelamatkan dirinya sendiri juga kan,” jelas Enzy.
Hal ini yang kemudian memotivasi Enzy untuk bisa mengubah kehidupannya bersama dengan Ibu dan adik, ketika ia sudah lulus SMA.
Perjuangan itulah yang membawa Enzy saat ini menjadi seorang yang dikenal banyak orang karena prestasinya yang luar biasa.
Baca Juga: Kehilangan Ayah, Ibu, dan Kakak, Andmesh Kamaleng: Tuhan Luar Biasa