Makassar, Sonora.ID - Kebijakan pembangunan perlu sejalan dengan kelestarian lingkungan hidup.

Pusat pengendalian pembangunan ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) mengangap instrumen itu penting sebagai bentuk mitigasi bencana.

Najhah Aris selaku Kepala sub bidang pertambangan, energi, pertanian dan kelautan memberikan penjelasan saat mengisi siaran talkshow bertajuk Smart Ecolife.

Dia menyebut daya dukung dan daya tampung lingkungan perlu menjadi pertimbangan. Jika diabaikan, menjadi potensi beragam bencana seperti banjir, longsor dan lainnya.

"Daya itu yang kami gunakan menganalisis banjir, kita perlu informasi daya lingkungan," ujarnya belum lama ini.

Baca Juga: Lapas dan Rutan di Sulsel Libatkan PLN dan Damkar Mitigasi Resiko Kebakaran

Secara teoritis, daya dukung daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain dan keseimbangan antar keduanya.

Maknanya adalah adanya supplay (ketersediaan) dari alam dan lingkungan serta adanya demand (kebutuhan) dari manusia dan makhluk lain. Sedangkan tujuan interaksinya adalah tercapainya keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan.  

"Itu diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun 2009," jelasnya.

Najhah menambahkan hal itu penting untuk menyelamatkan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Kajiannya diharapkan memiliki fungsi dalam konteks pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Baca Juga: Lapas Rawan Musibah Kebakaran, Kakanwil Kumham Sulsel Perintahkan Jajaran Lakukan Mitigasi