Berbagai tantangan menuju Energi Baru Terbarukan (EBT)
Namun, menurut Wamenkeu Suahasil apa yang menjadi tantangan bersama adalah kita tidak berangkat dari titik nol dalam memulainya.
Karena kita sudah memiliki seperangkat energi, seperangkat energi mix, ada pilihan-pilihan investasi dan kebijakan investasi, kebijakan ketenaga listrikan.
"Tantangan bahwa energi baru terbarukan bukan pilihan, dia adalah masa depan tetapi kita tidak berangkat dari titik nol seakan-akan kita bisa mendesain segala sesuatunya dari kertas putih," jelasnya.
Baca Juga: Co-firing, Strategi PLN Tingkatkan Kapasitas Pembangkit EBT, Termasuk di Kalsel
Selain itu, Wamenkeu Suahasil juga membahas bagaimana upaya dalam menurunkan CO2.
Menurutnya, cara pertama adalah dengan melihat sektor-sektor apa saja di perekonomian kita yang memiliki emisi.
"Sekitar 38 persen, sepertiga lebih dari emisi yang harus kita turunkan itu di sektor energi, termasuk penyediaan listrik," ungkapnya.
Hal ini dikarenakan di masa lalu kita membangun pembangkit-pembangkit listrik yang berbasiskan energi atau input dari fosil.
"Kita membangun batubara, kita banyak memiliki pembangkit listrik dengan yang berbahan bakar solar," jelasnya.