Di sisi lain, Anna tak menutup kemungkinan apabila taman kota menjadi alternatif tempat untuk melaksanakan vaksinasi. Apabila dibutuhkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
"Tentu tidak menutup kemungkinan taman menjadi tempat alternatif warga untuk mengikuti vaksin. Seperti contohnya di Taman Cahaya, bila dibutuhkan kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, harapannya warga bisa langsung vaksin sebelum masuk ke taman," ungkapnya.
Oleh karena itu, Anna berharap, meskipun PPKM di Kota Surabaya sudah berada di Level 1, warga diminta untuk tidak abai dalam penerapan prokes.
Karenanya, ia juga meminta warga tetap bisa menjaga jarak antar pengunjung yang lainnya, agar tidak menimbulkan kerumunan. Serta tetap mencuci tangan dan menggunakan masker.
Baca Juga: TP PKK Surabaya Gandeng Stakeholder Sediakan Stand Gratis bagi UMKM
"Warga diharapkan tidak terlalu euforia meski sudah PPKM Level 1, harus tetap mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjauhi kerumunan atau menjaga jarak saat taman kota sudah resmi dibuka nanti. Ayo saling menjaga, agar tidak memicu penularan Covid-19 di Kota Surabaya," terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau DKRTH Surabaya, Mohamad Iman Rachmadi menjelaskan, bahwa setiap pengunjung yang hendak memasuki taman, mendapat estimasi waktu mulai 30 menit dan maksimal 1 jam.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di dalam taman, serta agar pengunjung bisa masuk secara bergiliran.
“Usai melakukan pengecekan QR code barcode PeduliLindungi sebelum memasuki taman nanti akan terlihat kapasitas pengunjung setiap taman. Apabila sudah memenuhi kuota pengunjung, maka pengunjung lainnya harus menunggu. Estimasi setiap pengunjung yang masuk mulai 30 menit sampai 1 jam, tidak bisa lebih karena harus bergantian dengan pengunjung lainnya,” jelas Iman.
Baca Juga: Termasuk Surabaya, 5 Daerah di Jatim Masuk PPKM Level Satu Jawa-Bali