Banjarmasin, Sonora.ID - Keberadaan Satgas BBM di Kalimantan Selatan yang dibentuk beberapa waktu lalu, dinilai belum jadi jawaban atas masalah kelangkaan yang terus terjadi dan berulang.
Apalagi sejak dua bulan terakhir, tak sedikit SPBU yang kehabisan pasokan BBM, khususnya jenis Solar yang diperlukan angkutan bertonase besar.
Alhasil, antrean panjang di sejumlah SPBU terlihat karena para supir menanti pasokan terisi kembali dan berdampak pada tertundanya aktivitas distribusi ke dalam dan luar daerah.
Baca Juga: Pertamina Berencana Hapus Premium, Pertalite, dan Solar karena Tak Ramah Lingkungan
Menjawab hal tersebut, Sekretaris DPD Organda Kalimantan Selatan, Edy Sucipto yang hadir dalam audiensi di DPRD Provinsi baru-baru ini mengungkapkan, pihaknya menilai Satgas BBM yang sudah dibentuk lamban dalam mengambil tindak lanjut.
Padahal sudah banyak keluhan yang disampaikan para supir maupun organisasi tersebut agar masalah kelangkaan BBM tak terus berulang.
"Peran Satgas BBM versi kami, terlalu gemuk, jadi kurang lincah untuk bergerak mengatasi masalah yang ada," ungkapnya dalam pertemuan yang juga melibatkan Pertamina, Dinas Perhubungan, Hiswana Migas dan Biro Ekonomi Setdaprov.
Ia menilai, ada penyimpangan yang terjadi dalam masalah kelangkaan saat ini, mengingat kuota sudah ada dan seharusnya mencukupi.
Baca Juga: SPBN Pelabuhan Perikanan Batulicin Masih Kekurangan Pasokan Solar
Namun fakta di lapangan, pasokan selalu habis padahal belum mencukupi kebutuhan para supir.
Di lain sisi, pihaknya menurut Edy juga menilai lemahnya pengawasan yang mengakibatkan mudahnya penyelewengan terjadi.
"Kalau terus-menerus kan capek...