Surabaya, Sonora.ID - Kuntum bunga kecombrang berikut buahnya (honje) menjadi ide dan inspirasi bagi Sutjipto Widarta untuk membuka usaha dibidang kuliner dengan nama Dapoer Kecombrang Surabaya.
Sutjipto yang sebelumnya petani apel saat ini telah mengembangkan tanaman kecombrang di kebunnya karena dinilai lebih menguntungkan.
Bagian tangkai (muda), bunga dan buah memiliki nilai ekonomi yang tinggi sekaligus menjadi dasar olahan berbagai menu masakannya.
"Saya punya kebun di Batu di daerah Karangploso yang sebelumnya saya tanami apel. Harga apel sekarang tujuh (7) ribu rupiah per kilo di tingkat petani. Saya ini petani, kalau satu tangkai di Supermarket 15 ribu apa nggak bikin ngiler," kata Sutjipto yang juga supplier kecombrang ini.
Baca Juga: Kue Serabi Kalibeluk, Sajian Legendaris Khas Kabupaten Batang
Ia menjelaskan, bahwa harga bunga kecombrang untuk ukuran kecil satu tangkai bisa mencapai sekitar 10 ribu rupiah di pasar Keputran Surabaya dan 15 ribu rupiah bila di Supermarket.
Selanjutnya, pemilik atau owner Dapoer Kecombrang Surabaya ini mengganti kebun apelnya menjadi kebun kecombrang, bahkan saat ini ia juga sedang menyiapkan sebuah proyek baru yang berkaitan dengan kecombrang.
Berbagai olahan kuliner menggunakan bunga kecombrang ia jadikan untuk masakan, dan buahnya diolah menjadi minuman, jus hingga snack atau pastry.
Baca Juga: Kue Serabi Kalibeluk, Sajian Legendaris Khas Kabupaten Batang
"Jadi dasar masakan saya. Mulai bikin kudapan, misalnya panada warna pink (zat warna kecombrang), terus lemper, es krim, kue moci, kue tok hingga dodol," ujarnya.