Solo, Sonora.ID - Hingga akhir tahun 2022 yang akan datang, waduk cengklik Boyolali akan direvitalisasi besar - besaran.
Pasalnya, bendungan ini yang sudah dibangun sejak masa kolonial, yakni tahun 1930 itu sudah kehilangan fungsinya.
Revitalisasi waduk cengklik ini masuk dalam proyek strategis nasional yang tertuang dalam keppres nomor 79 tahun 2019 dan juga yang digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Dengan adanya revitalisasi ini, bendungan waduk akan lebih aman.
Baca Juga: Bangunan Sudah Tua, Revitalisasi Pasar Ujung Murung dan Sudimampir Belum Ada Titik Temu
BBWSBS Sri Wahyu Kusumastuti, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA), mengatakan bendungan yang dibangun sejak 1930 sudah kehilangan fungsinya.
Misalnya keberadaan bangunan di waduk yang tidak sesuai peruntukannya, jumlah keramba, eceng gondok, dll.
“Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi supaya fungsi waduk kembali seperti semula,” ujarnya.
Anggaran untuk revitalisasi waduk ini sekitar Rp 35 milliar dan rencananya akan dimulai pada bulan November hingga akhir tahun 2022.
Baca Juga: Bangunan Sudah Tua, Revitalisasi Pasar Ujung Murung dan Sudimampir Belum Ada Titik Temu
Revitalisasi sendiri merupakan upaya perbaikan dan pengelohan waduk untuk lebih baik. Tidak hanya mengembalikan fungsi vital waduk cengklik, namun juga dapat mengembangkan kawasan wisata di waduk cengklik.