Jakarta, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,51 persen (y-on-y).
Sementara secara bulanan (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 1,55 persen.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 secara yoy ini lebih lambat dibandingkan kuartal II-2021 yang tercatat melesat hingga 7,07 persen yoy.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, lambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III mengingat adanya kenaikan kasus covid-19 yang mengharuskan pemerintah menarik rem darurat dengan melalukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga: BPS Catat Nilai Impor Indonesia September 2021 Turun 2,67 Persen
“Yang berpengaruh besar adanya PPKM yang itu menghambat mobilitas dan akhirnya menganggu aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan rilisnya secara virtual, Jumat (5/11/21).
Secara (q-to-q) dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,10 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,28 persen.
Sementara secara (y-on-y) dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,06 persen.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,16 persen.
Lebih lanjut Margo Yuwono menambahkan, pertumbuhan ekonomi (y-on-y) pada triwulan III-2021 mengalami peningkatan di hampir seluruh wilayah, kecuali kelompok di Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami kontraksi pertumbuhan 0,09 persen.
Namun, Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 57,55 persen mencatat pertumbuhan sebesar 3,03 persen.
Baca Juga: BPS Catat Nilai Impor Indonesia September 2021 Turun 2,67 Persen