"Ada tiga kali dibantu air bersih pakai mobil tangki. Cuman dapat jatah satu drum satu rumah. Sudah juga sudah tanyakan apa penyebabnya gangguan ini. Katanya ada kesalahan, tapi tidak ada juga perubahan," pungkasnya.
Akibat kondisi ini, warga setempat pun terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari.
Namun karena kualitas air sungai yang menurun, warga pun akhirnya mengalami penyakit kulit.
"Terpaksa kami mandi di sungai. Jadinya kulit gatal-gatal. Cucu saya lebih parah lagi. Kasian pak," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Forum Pelanggan Air Minum, Ibrahim menerangkan, setidaknya ada enam RT yang terkena dampak sulitnya air bersih PDAM Bandarmasih.
Baca Juga: Besok, PDAM Tirta Musi Berhenti Suplai Air Bersih selama 10 Jam
"Sebenarnya sudah sejak tiga bulan. Tapi yang mati total ini sepekan belakangan. Dari RT 10 sampai RT 15. Kalau satu RT itu 100 KK, berarti ada 600 KK yang terkena dampak ini," tegasnya.
Ia mengakui, akibat sulitnya air bersih sekarang, mayoritas warga terpaksa menggunakan air sungai. Alhasil penyakit kulit pun mulai dialami warga.
"Dampak kesehatan juga dirasakan warga akhirnya dengan kondisi ini. Kalau satu atau dua hari kami masih maklum. Ini berbulan-bulan," tukasnya.
Pihaknya bersama warga lainnya pun berencana mendatangi PDAM, untuk menanyakan langsung masalah kondisi yang dialami warga selama ini.
"Kira tunggu dalam beberapa hari ini lagi. Kalau tidak ada perubahan kita akan datangi langsung ke PDAM," tuntasnya.
Baca Juga: Sungai Bengawan Solo Terindikasi Tercemar, PDAM Berhentikan Sementara Pengolahan Air Bersih