Bandung, Sonora.ID - Memasuki musim hujan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung mewaspadai titik rawan amblesan, longsoran dan banjir.
Di Daop 2 Bandung terdapat 44 titik daerah rawan yang semuanya dijaga 24 jam.
"Keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan Kereta Api menjadi prioritas utama bagi seluruh jajaran di Daerah Operasional 2 Bandung," ucap Kuswardoyo kepada Sonora Bandung, Selasa (9/11/2021).
"Daop 2 itu daerah operasinya dipenuhi perbukitan dan kondisi alam lainnya yang menantang. Ini tentunya diperlukan kerja ekstra untuk terus memastikan sarana dan prasarana yang ada tetap dalam kondisi terbaik guna menunjang operasional kereta api yang aman, lancar dan terkendali," ucap Kuswardoyo lagi.
Kuswardoyo memaparkan, pada tahun 2020 tercatat sebanyak 44 titik rawan di jalur KA seperti rawan longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam serta ada beberapa titik lokasi yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan lingkungan.
Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan, Kai Gratiskan Veteran, Nakes Dan Guru Naik KAJJ
Pada tahun 2021 ini, lanjutnya, sejumlah perbaikan telah dan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul disebabkan kondisi alam yang cukup ekstrim di wilayah Daop 2 Bandung terutama di musim penghujan seperti saat ini.
"Melalui berbagai upaya perbaikan tersebut, jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik rawan," ungkap Kuswardoyo.
"Contoh di petak jalan +Purwakarta - Ciganea di km106-108 rawan longsor dan amblesan, +Sasaksaat - Cilame di km147 -149 rawan amblesan, lalu +Padalarang - Cimahi di km144-145 rawan longsor dan pohon tumbang +Cimekar - Rancaekek di km171-172 rawan banjir, +Banjar - Karang Pucung di km301 rawan longsor, +Bojong - Karang Pucung di Km303 rawan longsor batu," terang Kuswardoyo.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Menurun, Tiga Kereta Api Lokal Kembali Beroperasi