Sinyal ini memberi tahu otak bahwa hidung perlu membersihkan dirinya sendiri. Otak memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya untuk bersin, dan tubuh akan merespons dengan mempersiapkan diri untuk kontraksi yang akan datang.
Dalam kebanyakan kasus, mata dipaksa tertutup, lidah bergerak ke langit-langit mulut, dan otot-otot menahan bersin. Semua ini terjadi hanya dalam beberapa detik.
Bersin juga dikenal sebagai sternutasi, memaksa air, lendir, dan udara keluar dari. Kendati begitu, Bersin dapat membawa banyak mikroba, yang dapat menyebarkan penyakit seperti flu.
Pada tahun 2012, peneliti dari University of Pennsylvania menemukan fakta bahwa bersin adalah cara alami hidung untuk "mengatur ulang".
Studi ini menyatakan bahwa silia, sel-sel yang melapisi jaringan di dalam hidung, dihidupkan kembali dengan bersin. Dengan kata lain, bersin mengatur ulang seluruh bagian di dalam hidung.
Selain itu, para peneliti juga menemukan fakta bahwa bersin tidak memiliki efek "reset" yang sama pada orang yang memiliki masalah hidung kronis seperti sinusitis.
Kapan bersin menjadi masalah?
Menurut laman MedExpress,beberapa orang dengan kondisi tertentu mengalami gejala atau komplikasi tambahan jika mereka bersin terlalu sering.
Misalnya, orang yang sering mimisan akan mengalami lebih banyak episode pendarahan saat bersin. Orang dengan migrain mungkin mengalami ketidaknyamanan tambahan jika bersin terjadi saat sedang sakit kepala.
Bila Anda mulai sering bersin dan tidak dapat menemukan penyebab yang jelas, buatlah janji dengan dokter.
Baca Juga: Penuhi Jumlah Kebutuhan Air Putih agar Memiliki Ginjal yang Sehat