Sonora.ID - Budaya masyarakat saat ini tidak dapat dijauhkan dengan budaya konsumtif.
Beberapa orang menyebutnya sebagai konsumerisme.
Mohamad Teguh selaku Pakar Finansial dari Halo FINA menjelaskan konsumerisme merupakan suatu paham yang membuat kita terfokus pada pola konsumen yang melebihi dari rasio kebutuhan.
Konsumerisme ini erat kaitannya dengan godaan promo yang biasa kita temukan dalam aplikasi belanja online di gawai kita masing-masing.
Teguh bersama Eko Pratomo selaku Pakar Finansial HALO FINA dalam siaran 'Manfaatkan Promo, Saat Ingin Fomo yang mengudara di Radio Smart FM' pada 10 November 2021 kemarin menjelaskan tips agar kita terhindar dari godaan promo dan juga pola konsumtif.
Baca Juga: YOLO, FOMO, Promo di Kalangan Milenial: Terdengar Sepele Namun Membahayakan
1. Mencatat kebutuhan, kebutuhan prioritas, dan keinginan
Salah satu cara yang biasa direkomendasikan agar pola keuangan kita lebih bijak adalah memisahkan kebutuhan dengan keinginan.
Namun kedua pakar finansial tersebut menambahkan unsur lainnya, yakni kebutuhan prioritas atau kebutuhan yang lebih menunjang kehidupan sehari-hari, seperti sembako, peralatan mencuci, makan, dsbg.
Sementara itu, kebutuhan biasa bisa berupa kebutuhan yang bersifat menunjang produktivitas.
Seperti kebutuhan untuk memiliki kamera, hal ini masih bisa tergolong sebagai keinginan.
Namun karena kita memiliki niat untuk menghasilkan uang dari kepiawan dalam menggunakan kamera, maka kamera ini bisa dihitung sebagai kebutuhan.
Baca Juga: YOLO! 3 Shio Ini Paling Berani Lakukan Hal-hal Gila dan Gak Mau Ada Penyesalan dalam Hidup