Makassar, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan melaporkan kondisi perekonomian di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua).
Dokumen resmi yang diterima pada Kamis (11/11/2021). Kondisi perekonomian di daerah tersebut tercatat tumbuh melambat 5,79 persen pada triwulan tiga 2021.
"Hal itu sejalan dengan perlambatan ekonomi Indonesia, namun di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 3,51 persen secara yoy," ujar kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana yang juga koordinator wilayah Sulampua.
Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Sulampua tercatat paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya (Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Balinusra).
Baca Juga: Bulan Fintech Nasional Ajang Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat
Kinerja perekonomian Sulampua utamanya didorong oleh dua lapangan usaha utama. Diantaranya pertambangan tumbuh tinggi 17,71% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 16,06% (yoy).
"Angka ini mencerminkan masih positifnya kinerja produksi pertambangan di wilayah Sulampua. Selanjutnya, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh 3,83% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,52% (yoy)," jelasnya dikutip dalam siaran pers.
Kinerja positif LU ini turut dipengaruhi oleh panen raya pertanian. Di sisi lain, seiring dengan normalisasi permintaan domestik pasca berlalunya HBKN Idul Fitri, serta adanya pengetatan PPKM di berbagai wilayah, pertumbuhan ekonomi Sulampua pada triwulan III tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,62% (yoy).
Baca Juga: OJK: Bulan Fintech Nasional, Momentum Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Akan Layanan Keuangan Digital