Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sulampua terutama didorong oleh kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 14,10% (yoy), lebih tinggi dari 12,86% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Kinerja positif ini didorong oleh berlanjutnya realisasi investasi industri pengolahan dan megaproyek swasta di beberapa provinsi di wilayah Sulampua. Konsumsi Rumah Tangga di Sulampua tetap tumbuh positif 2,20% (yoy), meskipun lebih rendah bila dibandingkan 6,37% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Net ekspor Sulampua pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 19,42% (yoy), lebih rendah dibandingkan 58,36% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Penurunan kinerja ekspor ini dipengaruhi oleh melemahnya permintaan negara mitra dagang, khususnya negara di kawasan Eropa dan Tiongkok, akibat pandemi COVID-19 dan terjadinya krisis energi.
Baca Juga: BI Prediksi Inflasi Sulsel Sepanjang 2021 Bakal Terkendali
Realisasi belanja pemerintah daerah di Sulampua pada triwulan III 2021 juga lebih rendah bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh komponen belanja pegawai, mengingat adanya pergeseran waktu penyaluran THR dan Gaji ke-13.
Pada tahun 2020, penyaluran dilakukan pada triwulan III, sementara pada tahun 2021, penyaluran dilaksanakan pada triwulan II. Akibatnya, kinerja belanja pemerintah daerah di Sulampua pada triwulan III 2021 terkontraksi sebesar 2,17% (yoy), berada dibawah angka pertumbuhan 9,51% (yoy) yang tercatat pada triwulan sebelumnya.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), produksi pertambangan tembaga tumbuh positif sehingga membuat kinerja LU Pertambangan dan Penggalian terakselerasi, mendorong perekonomian Sulampua.
Kondisi curah hujan dan gelombang laut yang kondusif hingga pertengahan tahun 2021, serta panen raya padi pada triwulan III 2021, membuat kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga terakselerasi.
Baca Juga: Berkunjung ke Smart FM, Kepala BI Ungkap Dampak Pandemi Terhadap Ekonomi Sulsel