Sedangkan Neo Jurnal dapat memberikan pengalaman kepada nasabah untuk dapat mencatat pendapatan/pengeluaran mereka setiap bulan, serta menetapkan anggaran untuk bulanan mereka pendapatan/beban. 

Aplikasi ini membantu untuk mengkompilasi semua transaksi yang diinput oleh pelanggan untuk membentuk jurnal bulanan, dan selain itu, untuk menyajikannya sebagai diagram lingkaran.

Selain itu, nasabah dapat melakukan transfer hanya membutuhkan nomor telepon penerima tanpa harus memasukkan nomor rekening penerima. 

Aplikasi neobank juga telah mengembangkan kemampuan gateway pembayarannya, dengan bermitra dengan beberapa pemain e-commerce dan e-wallet. Hal ini untuk memfasilitasi pembayaran VA ke bank lain dan e-commerce seperti: Mandiri, BRI, BNI, Permata, CIMB, Akulaku, Shopee, Tokopedia, DANA, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.ID, OVO, LinkAja, dan Gojek

Fitur-fitur tersebut ini terbukti ampuh dan efektif meningkatkan interaksi dengan nasabah hingga 70%-80%, dari sebelumnya hanya 30%-40% dari total nasabah. 

Nasabah BBYB sebagai bank digital bukanlah pepesan kosong. Dari total nasabah yang menggunakan aplikasi Neo, sejumlah 60% telah menyetor uang mereka ke rekening dengan saldo rata-rata Rp 250.000 per pengguna. 

Hal ini dinilai jadi fondasi yang baik bagi BBYB untuk berselancar di dunia perbankan digital Indonesia.

Baca Juga: Inflasi AS Diramal Meroket, Saham Emas Panen Cuan?

Sebagai informasi, Bank Neo telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memiliki produk pinjaman digital sendiri.

BBYB akan memiliki 3 produk digital utama: 

• Cicilan Tunai, tenor 1-15 bulan dengan jumlah tiket pinjaman Rp2-15jt dan pinjaman imbal hasil 30-70%, 
• Instant Cash, pinjaman bayaran dengan tenor lebih pendek 2-4 minggu dengan ukuran tiket pinjaman Rp 500.000 – Rp 2.000.000 dan hasil pinjaman 0,2%-0,4% per hari, dan 
• produk BNPL mereka sendiri. 

Pada tahap awal, semua produk pinjaman akan diperkenalkan di aplikasi Akulaku, dan akan diluncurkan di Neobank akhir tahun 2022. 

Menurut perusahaan, porsi digital direct lending akan mencapai 50%-60% dari total lending, sedangkan channeling pinjaman akan mencapai kurang lebih 30% dari total pinjaman. 

Untuk mendukung pertumbuhan ke depan, BBYB berencana untuk mengumpulkan Rp2,5 triliun melalui right issue di kuartal keempat 2021 (4Q2021) dan Rp4-5 triliun tahun depan.

Baca Juga: Joss! Operasional Mall 100%, Profit MAPI Siap Ngegas?

Rekomendasi BBYB

Kami merekomendasikan BBYB untuk trading jangka menengah karena melihat teknikal yang menarik. BBYB secara teknikal menarik karena breakout dari base sideways yang menunjukkan tanda kelanjutan kenaikan. Dalam jangka pendek berpotensi menguat menguji area resisten 2560 yang diperoleh dari proyeksi pola base.

Jika belum punya, di area support 1850 yang diperoleh dari High Ags 2021. Jika sudah punya, keep hold.

Ditulis oleh Team Emtrade

emtrade.id/disclaimer