Tajuk “Wayang Rupa Kita” dapat diartikan sebagai beragam rupa wayang yang merefleksikan
atau mencerminkan diri kita (manusia), penikmat yang melihat aneka lakon tersebut.
Wayang bukan semata bayangan di layar pertunjukan, namun juga bayang-bayang kehidupan dengan aneka rupa, karakter, serta polahnya. Aneka karakter wayang dalam beragam lakon dan peristiwa yang terjadi ribuan tahun sebelum kita lahir sesungguhnya dapat menjadi cermin diri.
Ini bukan semata pameran yang mempresentasikan wayang sebagai sebuah benda koleksi,
namun juga sebentuk eksplorasi tradisi seturut upaya reflektif dan mencari solusi atas berbagai
persoalan yang kini merundung keseharian.
Seturut upaya refektif tersebut, kita tidak hanya mengenali diri lebih dekat, tetapi mungkin pula akan menemukan jawaban-jawaban yang masih kontekstual atas permasalahan pada masa modern saat ini.
Pameran “Wayang Rupa Kita” ini juga sebagai bentuk upaya Bentara Budaya untuk menjaga
tradisi dan kebudayaan Indonesia.
Dengan cara menampilkan wayang kepada masyarakat luas terutama generasi millennial dan generasi Z dengan kemasan yang menarik dan relevan dengan fenomena yang dihadapi saat ini.
Baca Juga: Pemantau Indonesia Kawal Pemilu Venezuela