Atas etos kerja dan pencapaian ini membuat raksasa Belanda Ajax tertarik untuk mendatangkannya pada 2017 setelah pemecatan Michael Reiziger.
Hal itu juga yang membuat Ajax saat ini adalah tim dengan wujud tim yang mengandalkan kolektivitas tim dalam penguasaan bola, passing, dan pressing yang agresif, serta kiper yang nyaman dengan menguasai bola.
Tak butuh waktu lama bagi Erik Ten Hag untuk mengolah talenta lokal yang dimiliki Ajax hingga pada musim 2018/2019 hampir menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1996.
Erik Ten Hag lekat dengat formasi 4-3-3 dan gaya sepakbolanya yang mengandalakan penguasan bola, seperti halnya Pep Guardiola.
Pada usia 51 tahun (2021), Erik Ten Hag memasuki masa kejayaannya sebagai seorang pelatih yang diberikan ruang dan waktu untuk membangun tim muda paling mengesankan di Eropa dengan filosofi permainan yang jelas bersama Ajax.
Baca Juga: Heboh! Polisi Manchester RIlis Foto Babak Belur Reynhard Sinaga untuk Pertama Kalinya