Manado, Sonora.ID - Seperti yang dialami Bagong, salah satu petani tomat di desa Purworejo, kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Akibat harga tomat di pasaran murah, Bagong mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah.
Biasanya sekali panen tomat, bisa meraup untung Rp 15 juta, di musim panen kali ini, ia hanya bisa panen untuk modal berikutnya.
Saat ini harga tomat yang diberikan pengepul kepada petani, satu kerat buah tomat atau setara dengan 25 Kg seharga Rp 50 ribu, jauh dari harga sebelumnya antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
“Harga jual tomat sekarang lima puluh ribu rupiah per kerat. biasanya bisa sampai dua ratus ribu rupiah per kerat. Harga turun sejak satu bulan lalu,“ kata petani tomat Boltim, Bagong, di desa Purworejo, Modayag, di Bolaang Mongondow Timur, Minggu (21/11/2021).
Para peratani mengaku, hasil panen buah tomat di sejumlah daerah melimpah sehingga harga tomat dipasaran murah yang terjadi sejak satu bulan terakhir.
“Penyebab anjloknya harga tomat, karena banyaknya tomat dari luar yang masuk ke boltim, juga petani lain banyak yang panen bersamaan,“ aku Bagong.
Selain merugi akibat harga buah tomat murah, para petani juga mengeluhkan mahalnya harga pupuk.
Baca Juga: 5 Cara Alami untuk Mengatasi Kulit Berminyak, Pakai Madu dan Tomat!