Sonora.ID - Dalam memenuhi asupan seimbang, dianjurkan bagi kamu untuk tidak melupakan fungsi kolestrol.

Kolestrol pada umumnya berfungsi untuk membangun dan memulihkan sel-sel tubuh.

Namun lagi-lagi kamu harus mempertimbangkan pepatah, "segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik". 

Layaknya kolestrol, kolestrol yang berlebih sangat berisiko bagi kesehatan tubuhmu. 

Karena sudah menjadi penyakit umum yang terjadi, terkadang indikasi bahwa seseorang terkena penyakit kolestrol sukar diketahui.

Umumnya tanda-tanda seseorang terkena kolestrol berlebih adalah sakit pada leher atau tengkuk dan juga nyeri pada otot.

Dokter Abidin Siregar selaku Founder GOLansia.com dalam siaran Radio Smart FM bertajuk 'Kolestrol Meningkat, Benarkah Salah Makanan?' (18/11/21) mengatakan kalau gejala ini banyak macamnya.

"Misalnya yang paling sering adalah mudah lelah dan capek," jelasnya.

Tingginya kandungan kolestrol biasa ditandai dengan penyempitan darah yang berimplikasi terhadap tersendatnya aliran darah.

Ini akan menyebabkan bagian-bagian tubuh tidak dilalui oleh oksigen dan nutrisi yang kemudian organ-organ ini tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

Efek atau keluarannya adalah kita akan sering mengantuk.

Baca Juga: Badan Pegal dan Kepala Pusing Tanda Kolesterol Tinggi? Ini Kata Dokter

Dokter Abidin menambahkan, "gejala lainnya adalah nyeri pada kaki, tegang tengkuk, dan pegal-pegal".

Lebih spesifik, gejala orang terkena kolestrol adalah mengalami rasa nyeri pada dada sisi kiri hingga atas dan menembus ke belakang dan ke lengan.

Pada orang tertentu, biasanya mereka mengalami nyeri pada mata dan disertai bercak kuning pada kelompok mata.

Ada pula yang memiliki bercak putih di lingkaran mata atau benjolan kecil di daerah jari.

Benjolan ini seperti bulatan kecil layaknya kacang tanah.

Jika sudah sespesifik ini, maka kamu perlu waspada.

Dokter Abidin menyarankan ada baiknya kamu mengontrol kolestrolmu selama lima tahun sekali, terlebih untuk kamu yang berumur 20 tahun ke atas.

Ini dikarenakan penderita kolestrol tidak lagi terpaut usia; anak remaja pun bisa terkena.

Dokter Abidin mengatakan kalau di Indonesia, sekitar 200 juta populasi yang berumur 18 tahun, 18 persennya sudah mengalami kolestrol dan juga obesitas.

Anak muda saat ini rentan terhadap kolestrol karena pola hidupnya yang, menurut dokter, malas atau 'suka rebahan'. 

Menurut dokter, ini fakta pahit yang perlu diakui anak muda saat ini.