Ia mengklaim, pihaknya sudah ke lapangan alias ke lokasi untuk mengumpulkan keterangan.
Kemudian, sedang dalam tahap berkoordinasi dengan pihak terkait. Baik itu kelurahan, kecamatan, dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banjarmasin.
"Untuk mencari bagaimana solusi terbaik atau langkah selanjutnya," jelasnya.
Sejauh ini, Ia mengakui, video viral tersebut memang diduga mengarah ke eksploitasi anak.
Ia juga membeberkan, bahwa kondisi sang bocah baik-baik saja. Meskipun belakangan, dari informasi yang didengar, si bocah kerap mendapat tindakan kekerasan.
"Anak yang mendapat kekerasan, biasanya secara psikologis bisa terganggu. Tapi kemarin, bisa diajak komunikasi, meskipun keterangannya sering berubah-ubah. Karena masih anak-anak, itu hal biasa," jelasnya.
"Jadi, ini kami sedang mengumpulkan data-data. Langkah selanjutnya kami rapatkan. Baik upaya yang kami lakukan terhadap anak, dan orang-orang yang diduga melakukan eksploitasi," tuntasnya.