"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali," terangnya.
Sehingga untuk mengurangi volume sampah demi terwujudnya kota bersih, di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi covid-19.
"Seperti membangkitkan kembali Bank Sampah yang kemarin sempat terhenti. Kita dorong untuk mengaktifkan kembali," paparnya.
Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan. Dengan begitu Deti meyakini permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan mulai teratasi.
"Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen," tuturnya.
Selain itu, DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggungjawab DLHK, tetapi semua masyarakat.
"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan prilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman," ujarnya.
Baca Juga: Danny: Makassar Siap Sambut Investasi Pengelolaan Sampah di TPA Antang