Sonora.ID - Banyak perubahan yang terjadi pada masa pandemi, termasuk dalam aspek pendidikan, ketika seluruh lembaga pendidikan dipaksa untuk melakukan semua kegiatan belajar dan mengajar, dengan platform digital.
Padahal, di sisi lain, sistem pendidikan Indonesia menggunakan sistem tatap muka, sehingga kondisi ini menjadi tantangan bagi semua pihak.
Hal tersebut senada dengan Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan dalam dialog ‘Peran Aktif Guru dalam Pemulihan Pendidikan’ di Media Centre Forum Merdeka Barat 9, KPCPEN, yang menyebutkan bahwa ketika perlindungan kesehatan bisa berjalan dengan baik, maka PTM bisa segera dimasimalkan.
“Kurikulum kita adalah kurikulum tatap muka, jadi yang penting adalah tatap muka dulu,” ungkapnya.
Meski demikian, di masa pandemi, pihaknya juga menyadari bahwa PTM ini masih menjadi pertimbangan yang alot karena penerapan protokol kesehatan harus dengan disiplin diterapkan dengan baik.
Maka, Putra menyatakan bahwa pada saat inilah kreativitas guru diuji untuk terus berinovasi mengikuti dengan perubahan dan perkembangan zaman.
Setuju dengan hal tersebut, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Zain menyebutkan bahwa kuota internet menjadi tantangan bagi guru di pedalaman untuk berinovasi.
“Kunci pemulihan pendidikan adalah para guru,” tegas Zain.
Upaya peningkatan kompetensi, di antaranya, para guru didorong untuk akrab dengan budaya digital.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Gubernur Sumsel: Jadilah Guru yang Up To Date