Sonora.ID - Baru-baru ini netizen Indonesia sedang gaduh dengan pembahasan tren challenge di media sosial yang berisiko pada kerahasiaan data pribadi.
Hal ini berawal dari tren berbagi variasi nama panggilan, yang belakangan disadari termasuk dalam data pribadi. Terlebih lagi, muncul pengakuan netizen yang jadi korban penipuan akibat gegabah ikut serta dalam challenge tersebut.
Sebelumnya, tren serupa juga menantang pengguna media sosial untuk berbagi tanggal lahir, tampilan rumah dan berbagai informasi penting lainnya.
Dr. Firman Kurniawan, Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) menilai masyarakat seharusnya melek dan waspada akan berbagai tindakannya dalam menggunakan media sosial.
Twitter, TikTok, Instagram dan berbagai platform memang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia. Fungsinya bukan hanya sebagai hiburan namun juga informasi dan aktualisasi diri.
Firman berpendapat ada ada dua hal yang menyebabkan masyarakat tidak menyadari konsekuensi asal mengikuti tren terbaru di medsos.
Pertama, masyarakat masih belum paham makna data pribadi dan rentetan akibatnya ketika diungkap ke ranah publik. Alasan kedua, belum terjadi peralihan pola pikir di masyarakat bahwa relasi dengan media digital selalu diikuti dengan produksi data pribadi.
Selain berbagai platform media sosial, Firman juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan ketika menggunakan aplikasi chatting seperti Whatsapp, Telegram dan Line.
Pasalnya, informasi yang disampaikan lewat aplikasi tersebut bisa di-capture atau di-screen shot untuk kemudian dipindahkan ke media sosial. Oleh sebab itu, kita dituntut benar-benar selektif dalam hal urusan pribadi untuk mencegah risikonya.
Baca Juga: Tren Challenge di Instagram jadi Modus Penipuan, Hati-hati Unggah Data Pribadi!