Varian Omicron Merebak, KBRI Pretoria Sebut WNI Dalam Keadaan Baik

30 November 2021 09:23 WIB
Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Alfarisi
Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Alfarisi ( Wikipedia)

Pretoria, Sonora.Id - Merebaknya varian baru dari virus corona B.1.1.529 atau omicron, menjadi kekhawatiran baru negara-negara didunia. Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini membuat banyak negara sepakat memperketat karantina serta menangguhkan sementara perjalanan dari negeri itu dan tetangga terdekatnya.

Dalam wawancara khusus Radio Sonora FM 92'0 Jakarta dengan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Salman Alfarisi, Senin malam, (29/11/21) mengatakan bahwa kasus harian di Afrika Selatan, sudah mulai menyentuh 2.800an per harinya. Artinya ada kenaikan jumlah kasus positif 9,8 persen atau lebih tinggi seminggu sebelumnya sebesar 6,2 persen.

"Kenaikan jumlah kasus positif di Afrika Selatan ini memang sangat mengkawatirkan, namun apakah disebabkan oleh varian omicron atau varian konventional masih menunggu penelitian lebih lanjut," ujar Salman kepada Radio Sonora.

Baca Juga: Varian Omicron, Kemenparekraft Akan Evaluasi Daftar Negara Masuk Indonesia

Salman menambahkan, jumlah vaksinasi dosis pertama di Afrika Selatan per 24 November 2021 mencapai 28,4 persen dari jumlah penduduk, sedangkan vaksin lengkap sudah mencapai 23,8 persen.

"Diakui pemberian vaksin di Afrika Selatan masih terbilang kecil karena beberapa waktu lalu ada kendala keterlambatan dalam pengiriman vaksin. Tetapi saat ini sudah lebih baik dan ada kewajiban vaksin dibeberapa sektor seperti mahasiswa dan sektor penting lainnya," tambah Salman.

Pemerintah Afrika Selatan saat ini berusaha sekuat tenaga untuk menangkal varian baru ini, sehingga pola yang akan digencarkan adalah vaksinasi. Penutupan lokal dinilai akan menghambat perekonomian yang membuat ekonomi Afsel terpuruk. Belajar dari cara Afrika Selatan menangani kasus virus flu burung beberapa waktu lalu adalah melakukan pembatasan sektor mikro.

"Pemerintah Afsel sangat hati-hati sekali menerapkan kebijakan dalam menangkal varian baru ini, karena jika dilakukan penutupan total (lock down) justru akan membuat ekonomi semakin terpuruk khususnya sektor pariwisata, tutup Salman. 

Seperti diketahui ada sekitar 250 orang WNI yang tinggal di Afrika Selatan dan mereka saat ini dalam kondisi baik. Menurut Salman mereka rata-rata terdiri mahasiswa, profesional dan mengikuti keluarga karena tugas di Afrika Selatan.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm