Sonora.ID - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini ialah daya saing produk.
Untuk memiliki produk dengan nilai jual tinggi dan dapat berdaya saing global, Teten menyebut, UMKM memerlukan pengembangan pengemasan produk, perizinan usaha, standarisasi, dan sertifikasi, karna itu peran SNI akan sangat strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM.
Oleh karena itu, Teten mengapresiasi Badan Standarisasi Nasional (BSN), atas peluncuran Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Sekarang ini yang krusial memang daya saing produk UMKM kita. Di tengah pandemi banyak ragam inovasi kebijakan dapat kita pelajari dari berbagai pemerintah di dunia, ada yang mengoptimalkan bantuan pemerintah, menghubungkan produk UMKM lokal dengan reseller diaplikasi digital, dan membantu UKM lokal beralih ke penjualan online”, Tutur Teten Masduki dalam Launching Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI secara virtual, Selasa (30/11/21).
Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM Sebut Akan Dorong UMKM Naik Kelas dengan Pendekatan Bisnis
Lebih lanjut Teten mengatakan, Etalase merupakan platform digital yang akan mendukung serta meningkatakan daya saing UMKM, melalui penerapan SNI.
“Kementerian/Lembaga Pemerintah daerah, BUMN, Asosiasi dan perguruan tinggi bersinergi mengambil peran dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM yang ber-SNI”, ucapnya.
Sebagaimana diketahui, UMKM mendominasi 99,9% atau 65,4 juta dari pelaku usaha di Indonesia, berkontribusi 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, serta menyerap tenaga kerja hampir 97%.
Di ASEAN, UMKM Indonesia berada pada peringkat ke-4 setelah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Teten menyebut, pelaku UMKM memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemanusiaan terutama disaat pandemi covid-19.
Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM Sebut Pembiayaan UMKM Masih Rendah