Ketika melihat, sebetulnya ada dua hal yang bisa kita lihat, yakni ada yang fokus terhadap objek sasaran dan tepi atau benda-benda yang mengelilingi di sekitarnya.
Pada penderita glaukoma biasanya yang pertama hilang dari kemampuan penglihatannya adalah kemampuan melihat tepi.
"Jadi terkadang penderitanya selalu merasa baik-baik saja karena masih bisa melihat fokus objek yang ingin dilihat," jelasnya.
Semakin lama, penderita tidak bisa melihat tepi hingga mengganggu penglihatan utama.
Penggambarannya seperti ketika melihat lorong yang hanya terpusat pada satu cahaya dan semuanya gelap.
Kalau semakin sepit fokus utamanyanya dapat diartikan glaukomanya sudah parah.
Apa yang harus dilakukan?
Dokter Santi menyarankan untuk segera kontrol dokter mata.
Di Indonesia sendiri check up mata belum begitu membudaya sehingga angka glaukoma di Indonesia cukup tinggi.
"Setiap 1000 orang di Indonesia, 4 sampai 5 diantaranya adalah penderita glaukoma. Dari 39 juta kasus kebutaan, 3,2 jutanya adalah disebabkan glaukoma," terang dokter Santi.
Tanda glaukoma yang akut adalah ketika pandangan sudah mulai sangat tertutup, mengalami sakit kepala, nyeri di bola mata, merasa berkabut atau melihat pelangi di antara cahaya terang, dan juga mual-mual serta muntah.
Jika sudah seperti ini perlu segera diatasi agar tidak menyebabkan kebutaan selamanya.
Baca Juga: Si Pencuri Penglihatan, Dokter: Kenali Jenis-Jenis Glaukoma sejak Dini