Terlebih tindakan masyarakat itu dilakukan secara sukarela, sehingga sangat layak untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah.
"Bapak gubernur (Sahbirin Noor) sangat mendukung keterlibatan masyarakat ini, terlebih dilakukan dengan sukarela," terang Hanifah.
Aksi-aksi nyata dari masyarakat ini, lanjut Hanifah, memerlukan pendampingan dari mitra kerja, agar selalu melaksanakan aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim secara berkelanjutan.
"Mereka perlu pendampingan oleh mitra-mitra, makanya mitra kita juga berikan penghargaan," imbuhnya.
Hanifah tidak memungkiri, bahwa terjadinya musibah bencana termasuk banjir akhir-akhir ini, sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
"Belum hilang dari ingatan kita banjir di awal tahun kini terjadi banjir lagi," jelasnya lagi.
Untuk mengatasinya, tidak ada cara lain menurut Hanifah selain meningkatkan kapasitas masyarakat dalam upaya meminimalisir dampak perubahan iklim.
"Contohnya mereka terlibat dalam pengolahan sampah, melakukan penghijauan di lingkungan sekitar," tambah Hanifah.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dalam sambutannya sangat mengapresiasi sikap mulia masyarakat yang mau terlibat dalam aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
"Sungguh mulia hati bapak-bapak dan ibu-ibu yang mau terlibat dalam aksi nyata ini," sanjung gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Dijelaskannya, Pemprov Kalsel tidak tinggal diam dalam menghadapi perubahan iklim. Program Revolusi Hijau yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu, merupakan bukti nyata akan kepedulian pemerintah daerah terhadap permasalahan yang meresahkan dunia saat ini.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Pentingnya Rehabilitasi Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim