Bila mengingat dan melihat ramalan yang ada pada kitab Musasar Jayabaya, pada bait ke 164 terdapat satu paragraph yang menjelaskan hal tersebut. Isinya seperti berikut:
Putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu, hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti. Mumpuni sakabehing laku. Nguel tanah Jawa kaping pindho. Ngerahake jin setan. Kumara prewangan, para lelembut ke bawah parintah saeko proyo. Kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda. Landhepe triniji suci, bener, jejeg, jujur. Kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong.
Bait tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti menguasai seluruh ajaran (ilmu yang diturunkan). Memotong tanah Jawa kedua kali. mengerahkan jin dan setan, seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula weda tajamnya tritunggal nan suci benar, lurus, jujur didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong.
Jika kita melihat pada awal kalimat yang berkaitan dengan memotong atau dapat diartikan terbelahnya tanah Jawa atau Pulau Jawa pada kalimat: Nguel tanah Jawa kaping pindho yang diartikan memotong tanah Jawa kedua kali.
Kemudian bila dilihat dari kejadian sebelumnya, bila pulau Jawa memang benar pernah terbelah menjadi dua bagian, yang saat ini bagian lainnya adalah pulau Sumatera.
Mengutip dari Kompas.com, Peneliti dari Los Alamos National Laboratory (New Mexico), Ken Wohletz, termasuk yang mendukung tentang kemungkinan letusan besar Krakatau purba hingga memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Ya, lagi-lagi ramalan Jayabaya ada yang terjadi tentang terbelahnya pulau Jawa. Bila diamati benar Gunung Krakatau berada diantara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang bisa saja itu adalah penyebab Jawa terbelah.
Baca Juga: Fakta Menarik tentang 3 Sungai yang Populer Sedunia! Ternyata Ada Sungai dengan 5 Warna,lho