Kota Bandung sendiri juga memiliki cerita bagi lahirnya marhaenisme. Dimana kala itu Bung Karno sangat terinspirasi dari sosok Marhaen.
Istilah marhaen sendiri melahirkan gagasan bahwa tidak boleh bagi para pengambil keputusan untuk tidur nyenyak selama masih banyak rakyat yang berada di garis kemiskinan. Istilah ini terus diperjuangkan Bung Karno hingga ke akar rumput masyarakat Indonesia.
"Maka lahirlah istilah Marhaen yang dijadikan Bung Karno sebagai istilah untuk rakyat Indonesia yang berada di akar rumput yang harus diperjuangkan nasibnya seperti mars yang isinya melawan kemiskinan," ungkap Kang Emil.
Baca Juga: Ada Lebih dari 390 Titik Rawan Bencana Banjir dan Longsor di Jabar
"Selain itu, kita saat ini juga sedang didisrupsi oleh 4.0 teknologi yang berdampak pada sendi-sendi kehidupan kita, termasuk demokrasi. Kita sedang mengalami dipersimpangan disrupsi COVID yang mendampaki juga apa masa depan kehidupan Indonesia pasca-COVID. Kita sedang mengalami banyak hal-hal baru yang hadir dalam keseharian kita," paparnya.
"Kami menitipkan mudah-mudahan kongres PA GMNI yang keempat ini melahirkan rekomendasi-rekomendasi untuk bangsa dan negara dalam menghadapi disrupsi-disrupsi yang tadi saya sebutkan," pungkasnya.