Banjarmasin, Sonora.ID - Banjir rob yang melanda kota Banjarmasin, turut menyorot perhatian kalangan pemerhati lingkungan dan tata kota.
Bukan tanpa sebab. Jika dicermati lebih jauh, banjir yang melanda Kota Banjarmasin terjadi dua kali dalam tahun ini.
Pertama, banjir terjadi pada awal 2021 tadi yang merendam hampir seluruh wilayah. Terutama wilayah Banjarmasin Timur, yang diperparah dengan kiriman dari hulu.
Sekarang, banjir kembali terjadi di akhir Desember. Meskipun hanya banjir rob yang merupakan akibat dari pasang air laut.
Baca Juga: Mengukur Keberhasilan Normalisasi Sungai. Banjir Rob di Banjarmasin
Namun dampaknya tetap sama, karena berbarengan dengan cuaca ekstrim.
"Kalau menurut saya ini karena program normalisasi sungai memang belum tuntas," ucap Hamdi, Pengamat Lingkungan dan Tata Kota, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Rabu (08/12) siang.
"Kita memang dianugerahi banyak kanal-kanal. Tapi kita harus sadar, kanal-kanal juga ini semakin dangkal dan menyempit. Dan mungkin selama sekian puluh tahun belum pernah dilakukan pengerukan. Tentu daya tampungnya juga berkurang," sambungnya lagi.
Hamdi menekan, program normalisasi sungai semestinya harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten.
Sedangkan dari pengamatannya saat ini, normalisasi sungai baru dilakukan Pemko Banjarmasin disaat pasca banjir terjadi.