Sonora.ID - Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim panas dan musim hujan, yang masa peralihannya disebut sebagai musim pancaroba.
Meski hanya terdapat 2 musim, tetapi ketika bicara tentang penyakit, kerap kali ada saatnya banyak terjadi penyakit DBD, kemudian disusul dengan banyak terjadinya penyakit tifus atau yang lebih dikenal dengan sebutan tipes.
Ketika rumah sakit banyak menerima pasien DBD dan tipes, banyak orang yang kemudian menyebutnya sebagai ‘musim DBD’ atau ‘musim tipes’.
Memiliki gejala yang hampir sama, kedua penyakit ini kerap dikaitkan, misalnya seseorang pasien kerap didiagnosa alami tifus, tetapi ternyata setelah dicek dirinya mengalami DBD.
Ada juga yang menganggap bahwa DBD bisa menyebabkan pasien juga mengalami tifus.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa pemahaman DBD bisa menyebabkan penyakit tifus adalah hal yang salah.
“Nah! Ini salah, tetapi bahwa DBD sering bersama-sama dengan tipes, baik tipes duluan baru demam berdarah atau demam berdarah kemudian tipes, itu dua-duanya bisa terjadi,” ungkapnya menegaskan.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Baca Juga: Waspada! Kasus DBD di Palembang Alami Peningkatan Selama Musim Hujan