Karena apa? Karena tidak dicoba untuk dipraktikan.
“Ilmu yang hanya kita tahu, itu hanya sebatas filosofi akhirnya. Kalau pikiran tahu, tapi badan tidak pernah melakukan, ya tidak pernah menjadi skill. Itu hanya knowledge based,” ungkapnya menambahkan.
Baginya, ilmu bukanlah sebuah kekuatan, tetapi ketika ilmu itu diterapkan atau dilakukan, barulah menjadi sebuah kekuatan bagi yang melakukannya.
Meski demikian, Hing tetap tidak bisa menyimpulkan bahwa praktik lebih penting daripada teori, karena praktik tanpa teori juga tidak bisa dibenarkan.
“Learning itu dengan doing it, bukan dengan knowing, itu harus,” tegas Hing.
Tetapi orang yang melakukan sesuatu tanpa adanya dasar, maka orang tersebut juga cenderung ‘asal-asalan’.
Maka, penting untuk mengimbangi antara teori dan praktik tersebut.
Baca Juga: Jangan Asal Bercanda Fisik, Ini Dampaknya bagi Korban hingga Bunuh Diri