Pengelupasan kulit yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan yang dapat bertahan lama, terlepas dari manfaatnya yang bisa mencerahkan kulit, membuatnya lebih kencang, membersihkan jerawat dan mengurangi garis-garis halus.
Selain itu, kulit juga bisa berubah seperti yang biasanya sehat menjadi berminyak atau kombinasi, yang disebabkan oleh pengelupasan kulit sehingga membuatnya rentan terhadap dehidrasi.
Bahkan pada kasus - kasus terburuk, resiko kanker juga akan meningkat apabila chemical peeling dilakukan terlalu sering.
Perlu diketahui juga, jika setelah melakukan perawatan kecantikan kulit memerlukan waktu tiga minggu untuk memperbaiki sel-selnya.
Baca Juga: Sebelum Harnaaz Sandhu dari India, Ini Wajah Pemenang Miss Universe Selama Satu Dekade Ke Belakang
Jadi apabila kulit yang disalahgunakan berulang kali tidak akan menjadi lebih baik secara progresif, seperti yang dikatakan Ben Johnson.
Sementara asisten profesor dermatologi di Yale School of Medicine, yaitu Dr. Macrene Alexiades-Armenakas menerangkan jika kulit kita berganti setiap 28 hari.
Maka akan lebih baik jika melakukan pengelupasan yang kuat paling banyak sebulan sekali.
Hal ini karena kulit butuh diberi kesempatan untuk pulih dan meremajakan dirinya sendiri.
Seiring bertambahnya usia dimulai pada akhir usia 20-an dan awal 30-an, tingkat pergantian kulit akan melambat, sehingga pengelupasan kulit yang dilakukan dalam batasan tertentu bisa membantu untuk meningkatkan penampilan.
Maka dari itu, demi mendapatkan kulit sehat yang glowing,kita perlu selalu mengikuti arahan dan anjuran dermatologis.
Baca Juga: 5 Kesalahan Make Up dan Skin Care yang Jarang Orang Ketahui, Kamu Pasti Pernah!