“Pengukuran dilakukan beberapa kali, disesuaikan dengan iklim. Saat mendung hasil pengukuran berbeda dengan pengukuran saat cuaca panas,” tukasnya.
Simulator dapat dipakai untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal bangunan.
Dengan memasukan data dari pengukuran dilapangan akan diperoleh kondisi nyaman atau tidak.
“Dimasukkan nilai-nilai agar nyaman. Dengan tanaman juga bisa menurunkan suhu ruangan. Simulator yang bisa digunakan antara lain adalah pmf tools, untuk mengetahui suhu ideal ruangan. Basic comfort, simulasi dilakukan dengan cara online. Sayangnya, Indonesia belum memiliki standarisasi kenyaman termal yang dikembangkan sesuai dengan iklim, karakter masyarakat, dan arsitektural tradisional Indonesia. Standarisasi kenyamanan termal di Indonesia yang berlaku saat ini adalah kenyaman termal yang dikeluarkan oleh SNI. Nilai parameter kenyamanan termal tersebut didapat dari mengadopsi nilai dari standarisasi internasional yang diambil tidak menyeluruh sehingga kehilangan substansinya,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Fotografi Makro 'Seni Foto Jarak Dekat' Bersama Macrography Palembang