Penyaluran kredityang tercatat sebesar Rp220,43 triliun juga sudah mulai memperlihatkan trend peningkatan, dengan pertumbuhan positif 0,34% yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh kredit sektor UMKM yang tercapai sebesar Rp61,47 triliun atau 28,08% dari total kredit dengan pertumbuhan yang relatif baik sebesar 5,22% yoy.
Porsi ini meningkat dibandingkan dengan posisi Oktober 2020 sebesar 26,76%.
“OJK optimis pemberian kredit perbankan pada sektor UMKM yang ditargetkan oleh Presiden RI pada tahun 2024 sebesar 30% akan dapat tercapai dan terlampaui di wilayah Sumatera Utara,” ujar Untung Santoso.
Baca Juga: Sukses Lewat e-parking, Target PAD 2022 Kota Medan Naik 800 Milyar Rupiah
Sementara itu, Dalam acara Media Gathering yang mengusung tema “Penguatan Sektor Pariwisata di Sumatera Utara”, Untung Santoso menyampaikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu ujung tombak perekonomian nasional, khususnya Sumatera Utara dengan beragamnya objek wisata yang dimiliki.
Namun di masa pandemi, banyak pelaku usaha pariwisata kesulitan untuk menghidupkan kembali lini usaha lantaran minimnya modal usaha dan tingginya beban perusahaan selama beberapa saat tidak beroperasi.
“Menghadapi hal tersebut, OJK mendorong pengembangan sektor pariwisata seperti Horeca (Hotel, Restoran, Cafe) menjadi salah satu prioritas pemulihan, terutama di daerah yang memiliki banyak objek wisata. Di awal pandemi yang lalu, OJK juga telah mengeluarkan kebijakan stimulus dan senantiasa berkomunikasi dengan perbankan untuk mendorong penyaluran kredit pada pelaku usaha pariwisata” ujar Untung Santoso.
Baca Juga: Dekranasda Bersama Disporapar Kalbar Ingin Pengrajin Perluas Pasar di Domestik dan Global