Ia meyakini, sejauh ini belum ada ditemukan indikasi penimbunan oleh distributor. Karena kenaikan harga bahan pokok juga terjadi secara nasional bahkan dunia.
"Kami pantau di tingkat distributor dan pasar tidak ada indikasi penimbunan. Kami juga sudah melakukan operasi pasar di 8 titik dan akan kita tambah lagi di 3 titik lain," tuntasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina juga mengakui memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
"Secara umum karena kondisi akhir tahun dan pengaruh cuaca memang ada kenaikan harga. Terutama produk-produk Hortikultura," ungkapnya, usai melakukan monitoring bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Baca Juga: Jelang Nataru 2021, Stok Pangan di Wilayah Sumsel Dipastikan Aman
Ibnu memaparkan, seperti yang terpantau di Pasar Pekauman ada beberapa terpantau mengalami kenaikan.
Misalnya ayam potong yang mengalami kenaikan sekitar Rp5.000, dan Cabai yang mencapai Rp90.000 per kilogram. Begitu juga dengan telur.
"Memang ada mengalami kenaikan. Tapi dari segi pasokan relatif aman. Berbeda dengan di pasar modern yang harganya cenderung stabil," terangnya.
"Intinya TPID dibantu distributor berharap tidak terjadi lonjakan harga yang berarti dan cadangan komoditas cukup. Sehingga Nataru relatif stabil. Kecuali harga tiket," tutupnya sembari tertawa.
Baca Juga: PPKM Dibatalkan, Libur Sekolah di Banjarmasin Ikut Batal Digeser