“Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes, dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab,” tandas Henky.
Guna menghindari penumpukan wisatawan, Henky sangat meminta masyarakat untuk bijak memilih lokasi wisata dan mempertimbangan destinasi prioritas di seluruh Indonesia seperti Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, Menado, dan sebagainya.
“Saatnya kita nikmati Indonesia. Dengan berkunjung ke daerah tersebut juga kita yakini, akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Hal senada disamapiakn oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry Hardi, bahwa semua kebijakan ditujukan untuk mencegah terjadinya kerumunan.
“Mohon masyarakat memahami, semua aturan diberlakukan untuk melindungi msyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus. Apalagi Omicron sudah ditemukan di Indonesia,” papar Sonny.
Terkait varian baru tersebut, ia menjelaskan bahwa seperti virus SARS-CoV-2 lainnya, penanggulangannya sama. Yakni percepatan vaksinasi, karena terbukti efektif mengurangi angka kesakitan dan kematian. Kemudian, kepatuhan prokes, mendorong upaya deteksi, dan membatasi mobilitas.
Kesempatan tersebut, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menyampaikan bahwa Bogor sebagai salah satu destinasi wisata favorit warga wilayah sekitarnya, memastikan menerapkan upaya mitigasi agar pandemi tetap terkendali.
Di antaranya melalui aturan pengetatan sejalan dengan pemberlakukan aturan sesuati PPKM Level 2 di wilayahnya, juga penggunaan PeduliLindungi dan pembentukan satgas untuk mempermudah pengawasan.
“Prediksi (wilayah Bogor) akan ramai pada akhir minggu ini, juga jelang Nataru 24 Desember hingga 2 atau 3 Januari,” kata Ade.
Baca Juga: Tak Ada Penyekatan Pada Momen Nataru, Polda Sumsel Optimalkan Prokes