"Kedua, tentu pada jenis visa yang memberatkan calon wisatawan dibatasi 1.500 online dan harus menggunakan sponsor. Kalau datang ke Bali misalnya wisatawan couple susah untuk mencari sponsor. Kalau bisa diberlakukan kembali visa on arrival. Ketiga, terkait flight policy yang harus direvisi juga. Jangan sampai memberatkan hanya bisa direct dari origin country. Kan banyak saat ini tidak mungkin mereka menerbangkan pesawat besar dan isinya sedikit," terangnya.
Pendapat-pendapat tersebut yang akan disampaikan segera melalui Gubernur Bali, Wayan Koster. Dan nantinya oleh Gubernur akan disampaikan ke pemerintah pusat dan kementerian-kementerian terkait.
"Bersabar lagi sedikit kita mundur selangkah, namun kita akan lompat di 2022. Mudah-mudahan bisa pemulihan pariwisata Bali dan pemantapannya di tahun 2023. Kita mengimbau jangan sampai melakukan tindakan-tindakan seperti mengundang massa untuk demo karena itu akan mengurangi citra Bali sebagai destinasi the best island in the world," ucap Rai Suryawijaya.
Selain itu karena akan ada ratusan event di Bali yang diadakan pada 2022, pihaknya menyampaikan agar pelaku pariwisata diimbau untuk menjaga kondisi sekondusif mungkin.
Baca Juga: Sasar 398.743 Orang, Bali Jadi Salah Satu Provinsi Laksanakan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun