Lumajang, Sonora.id - Warga terdampak erupsi Gunung Semeru (04/12/2021) di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang masih mengungsi di posko-posko pengungsian karena situasi belum aman. Kedua kabupaten tersebut merupakan wilayah paling terdampak. Jembatan Gladak Perak yang menjadi akses utama menuju Lumajang dari Malang Selatan putus dan lumpuh total. Akibatnya, pengungsi ataupun relawan yang ingin menuju Lumajang harus putar arah melalui utara, yaitu melewati Pasuruan dan Probolinggo. Selain menelan korban jiwa, erupsi Gunung Semeru juga mengakibatkan kerusakan rumah warga juga infrastruktur termasuk bangunan sekolah.
Kondisi ini mendorong Kompas Gramedia untuk menginisiasi kegiatan kontribusi sosial sebagai bantuan rehabilitasi bencana kepada masyarakat yang terdampak. Kali ini, sasaran utamanya adalah anak-anak dan pelajar yang kehilangan akses untuk belajar karena harus mengungsi. Untuk menghibur sekaligus memulihkan semangat anak-anak di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, Kompas Gramedia melalui #AkuBaca Gerakan Literasi Nusantara mendonasikan buku bacaan ke tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Lumajang, yaitu SMAN 1 Pronojiwo, posko pengungsian Kecamatan Candipuro, dan posko pengungsian Kecamatan Pasirian.
“Alhamdulillah atas nama pribadi dan keluarga besar SMAN 1 Pronojiwo mengucapkan terima kasih tiada hingga kepada Kompas Gramedia yang sungguh luar biasa sudah memberikan atensi kepada putra-putri kami yang terkena dampak erupsi Semeru dengan memberikan donasi buku-buku bacaan, yang mana buku ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kami yang berada di pengungsian. Mereka memerlukan beberapa motivasi untuk bisa selalu semangat dan alhamdulillah juga bisa memberi kontribusi untuk inventaris perpustakaan SMAN 1 Pronojiwo, semoga selalu berkah, kesuksesan untuk Kompas Gramedia,” ujar Kepala SMAN 1 Pronojiwo Hendro Supratikno.
Baca Juga: Kepedulian Pembaca Kompas terhadap Kampung Literasi Susuk Melalui Donasi Buku #AkuBaca
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pronojiwo Hidayatullah juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kompas Gramedia.
“Terima kasih atas partisipasi dan donasi dari Kompas Gramedia berupa buku untuk kegiatan literasi siswa kami, ada enam dus dan sudah kita periksa bahwa buku yang dikirim adalah buku-buku dengan judul yang luar biasa. Semoga donasi ini memberikan manfaat bagi siswa-siswi SMAN 1 Pronojiwo dan menjadi sebuah jendela untuk membuka wawasan serta menjadi siswa-siswa yang berkualitas.”
Donasi buku untuk anak-anak di posko pengungsian Kecamatan Candipuro diserahkan langsung oleh GM Communication Management Kompas Gramedia Saiful Bahri pada Kamis, 16 Desember 2021.
“Berbagi kepada sesama khususnya saat erupsi Gunung Semeru ini sangat diperlukan oleh para pengungsi, baik orang tua, remaja, anak-anak, dan balita. #Akubaca Gerakan Literasi Nusantara Kompas Gramedia, berusaha memberikan bantuan dan penghiburan khususnya lewat literasi, tepatnya dengan membiasakan selalu membaca buku dalam situasi apa pun, harapannya dalam situasi yang kurang menguntungkan tersebut, anak-anak tetap bersemangat, aktif dalam melakukan aktivitas belajar, serta tetap rajin membaca buku,” ujar Saiful Bahri.
Wakil Kepala SMAN 1 Pasirian Nanis Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih atas donasi buku yang diberikan Kompas Gramedia. “Terima kasih kepada Kompas Gramedia atas sumbangan buku-buku dalam program #AkuBaca Gerakan Literasi Nusantara. Semoga dengan buku-buku yang disumbangkan ini akan bermanfaat bagi kami secara umum dan bagi anak-anak kami yang ada di wilayah pengungsian sebagai korban bencana erupsi Gunung Semeru. Terima kasih,” tutur Nanis Sri Wahyuni.
Saiful Bahri menambahkan bahwa dalam program #AkuBaca khusus bagi anak-anak terdampak erupsi Gunung Semeru ini, Kompas Gramedia menggandeng SMAN Pronojiwo, Pasirian, dan Candipuro, dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur serta beberapa relawan, baik relawan masyarakat maupun relawan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) masing-masing sekolah.
“Semoga bacaan tersebut bisa memberi semangat dan motivasi bagi para pengungsi untuk segera bangkit dan tetap bersemangat menjalani kehidupan ke depannya,” pungkas Saiful.