Yusuf menyatakan, Pesair tahun ini yang digelar tiga hari tersebut, menerapkan pola hybrid learning di hari pertama dan kedua. Bagi siswa yang tatap muka, mereka dites materi agama Islam. Ada praktik salat, wudu, pemulasaraan jenazah, dan tes solat jenazah.
"Kami juga membiasakan, zikir, shalat tahajud, dan tadarus," ujarnya.
Harapannya, ungkap Yusuf, Pesair ini mampu menciptakan pemimpin muda yang hebat berasal dari Darul Hikam.
Selanjutnya, mereka dapat melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa, memperjuangkan Islam, serta menjadi generasi berakhlak dan berprestasi.
Sementara itu, Direktur Perguruan Darul Hikam Ruri Ramadanti menambahkan, saat ini Indonesia sudah memasuki revolusi 4.0, di mana setiap aspek kehidupan akan dimasuki teknologi informasi.
"Pandemi ini menjadi momentum massifnya teknologi masuk dunia pendidikan. Darul Hikam pun menjadi pionir melaksanakan pembelajaran secara hybrid learning, termasuk kegiatan Pesair 2021 ini," ucap Ruri.
Melalui Pesair, Ruri menekankan, pihaknya ingin memastikan siswa Darul Hikam siap menjadi calon pemimpin berakhlak dan berprestasi.
Program unggulan yang dipersiapkan untuk calon alumni Darul Hikam agar menjadi pemimpin masa depan yang siap hidup, berkarya, dan bermanfaat di lingkungan yang akan dihadapi kemudian.
"Selama tiga hari kegiatan Pesair, siswa akan dibentuk agar mandiri, kreatif, keberanian membuat keputusan, mengambil risiko, kolaborasi, dan memahami dan peduli permasalahan umat," papar Ruri.