"Kita masih tingkatkan kewaspadaan, informasi BMKG ini kita masih terdampak la nina," kata kepala BPBD Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin.

Dia mengatakan peralatan evakuasi masih disiapkan. Berupa kendaraan operasional, armada dan lainnya.

"Itu kita siapkan terutama di titik rawan banjir di Makassar," jelasnya.

Baca Juga: Rp 6 Miliar dari BTT Siap Cair Jika Terjadi Bencana di Banjarmasin

Hendra memastikan telah berkoordinasi dengan lembaga yang bertugas memprediksi cuaca. Hasilnya, curah hujan masih tinggi hingga beberapa bulan kedepan.

"Itu sampai februari 2022 curah hujan masih tinggi kata BMKG," tambahnya.

BPBD telah melakukan evaluasi hasil kerja selama ini. Dianggap perlu yaitu mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam.

"Yang perlu itu evakuasi mandiri untuk menyelamatkan keluarganya dan sekitarnya," tambahnya.

Hal itu mengenai agar dapat menyelamatkan secara mandiri, baik diri sendiri keluarga dari ancaman bencana tersebut. Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Warga kebanyakan sudah ketahui apa yang perlu dilakukan saat banjir. Kalau titik pengungsian perlu ditambah, saat bencana kami langsung evakuasi sekaligus," tutupnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Gotong Royong Bantu Kab. Lumajang