Sonora.ID – Bukan hanya melakukan bisnis untuk jual beli saja, tapi memanfaatkan teknologi melalui dunia maya bisa mendatangkan pendapatan bagi mereka yang membuka persewaan barang mewah.
Bagi sebagian orang, memiliki barang mewah suatu hal yang diperlukan. Hal itu bisa saja muncul dari rasa gengsi dalam dirinya sendiri.
Jiwa konsumsi dalam seseorang yang mementingkan pengakuan lingkungan serta pendapat orang lain pasti akan tetap muncul dalam inovasi barang-barang mewah tersebut.
Namun, bagaimana bila seseorang tak memiliki cukup biaya untuk menutupi rasa gengsi tersebut? Ya, salah satunya dengan menyewa barang.
Fenomena menyewakan barang dengan merk ternama kini kian marak, jadi ini bisa digunakan sebagai peluang besar untuk berbinis.
Ditambah lagi, perkembangan teknologi kini akan semakin membantu mereka untuk menjangkau calon pelanggan dengan lebih luas.
Para pemilik barang mewah dengan label orisinilnya dapat membuat usaha tersebut dengan menggunakan pemasaran melalui media sosial dan ini menawarkan pendapatan tambahan.
Hal tersebut tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis, tapi juga akan mengurangi biaya seorang pelanggan membutuhkan barang tersebut.
Ia bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah meski hanya dengan menyewa dibanding harus membeli serta mengeluarkan uang ratusan juta rupiah dan itu yang dinamakan sharing economy.
Mengitup dari Kontan.co.id, menurut CEO dari salah satu perusahaan besar di Indonesia, Christian Sugiono, potensi bisnis sharing economy nilainya diperkirakan tumbuh dari US$ 15 miliar atau sekitar Rp 211 triliun pada 2014 menjadi US$ 235 miliar (sekitar Rp 3.312 triliun) pada 2025. Potensi bisnis ini yang dibidik para penyedia platform marketplace sewa-menyewa barang.
Bagi para pengusaha lain yang memang ingin terjun dalam dunia bisnis, ada beberapa barang yang dapat digunakan untuk produk sebuah bisnis penyewaan. Apa saja itu? Berikut ulasannya:
Baca Juga: 7 Rekomendasi Bisnis Online Menjanjikan Tanpa Modal, Patut Dicoba