Gunakan Prinsip 'Tangga Keuangan'
Sebelum memutuskan berinvestasi ke aset kripto, perlu diketahui bahwa tingkat risikonya lebih tinggi daripada instrumen lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi.
Menurut Joice, hal yang dapat dilakukan adalah membuat tangga prioritas keuangan.
Misalnya, kalau kita memiliki gaji tetap, kita harus mempersiapkan dana darurat terlebih dahulu. Setelah itu, wajib juga membuat asuransi dan membayarnya secara berkala.
Setelah dua tingkatan itu terpenuhi, barulah uang sisa dapat digunakan untuk berinvestasi.
Baca Juga: Trading Crypto Tidak Haram Tapi Cryptocurrency yang Diharamkan MUI, Ini Bedanya
Uang investasi tersebut dapat disebut sebagai uang dingin karena apabila stabil, kita akan mendapat keuntungan dari situ. Keuntungan itu pun dapat dicoba lagi pada instrumen investasi lainnya.
Apabila kita mendapat keuntungan dari berinvestasi, bolehlah untuk mulai mencoba untuk membeli aset kripto.
Akan tetapi, yang perlu diketahui uang yang diinvestasikan dalam aset kripto harus berprinsip 'uang hilang'.
Hal itu disebabkan karena nilai kripto sangat tidak stabil; kadang grafiknya naik, kadang drop. Oleh karenanya, untuk pemula, jangan berikan nominal terlalu banyak.
Baca Juga: Mengenal Blockchain: Cara Kerja Mudah dari Teknologi Investasi Bitcoin