Kawasan relokasi korban Erupsi Semeru (
Rep Sonora/Indra Gunawan)
Bandung, Sonora.ID - Dampak erupsi Gunung Semeru menimbulkan kerugian materil. Setidaknya ada sekitar 3000 keluarga yang harus direlokasi pemukimannya.
Sedangkan untuk menyiapkan pemukiman yang baru perlu dilakukan perencanaan yang matang dan sesuai kaidah keilmuan.
Dalam perencanaan kawasan relokasi diperlukan site plan (rencana tapak) untuk menggambarkan detail terkait batasan lahan, penempatan bangunan hunian masyarakat, fasilitas umum, serta konsep tata ruang yang akan diterapkan.
Kebutuhan relokasi ini sebelumnya juga disampaikan oleh Bupati Lumajang Thoriq Haq, sebab jika tidak segera dilakukan, dikhawatirkan akan timbul permasalahan-permasalahan yang ada di daerah pengungsian.
"Dengan percepatan relokasi ini, mereka bisa hidup kembali dengan anak-anak dan suami atau istrinya, serta ketenangannya juga pasti berbeda," ujar Thoriq Haq sebagaimana dilansir pada situs resmi Kabupaten Lumajang, Rabu (29/12/21).
Sebagai bentuk respons atas kebutuhan relokasi tersebut, LAZ Rumah Amal Salman bersama Tim SAPPK ITB dan Arsitek UIN Malang mengadakan audiensi bersama Bupati Lumajang.
Dalam audiensi tersebut Rumah Amal Salman dan tim ahli menyampaikan presentasi usulan site plan relokasi untuk warga terdampak.
Rencananya, site plan relokasi akan diterapkan di dua lokasi yaitu Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.