Ini membuat tidak adanya instrumen investasi lain yang bisa menandingi kripto kecuali kripto itu sendiri.
"Tapi di satu sisi kripto bisa saja membuat kerugian yang sangat besar, berkisar 70 sampai 85 persen," ujar Ryan.
Kerugian ini pun tidak akan diiringi perlindungan tertentu layaknya saham atau jenis investasi lainnya.
Ini dikarenakan saham masih berada dalam pengawasan OJK dan BEI serta memiliki batas rugi atau auto reject bawah yakni sebesar 7 persen.
Oleh karenanya, Ryan menyarankan agar siapapun yang ingin melakukan investasi kripto mempertimbangkan beberapa hal berikut dengan risikonya.
Salah satunya adalah apakah kamu tergolong sebagai orang yang gaptek atau tidak.
"Kalau gaptek artinya harus belajar dua kali atau berkali-kali lebih banyak, karena harus mengerti teknologinya dulu baru mengerti kripto," jelas motivator investasi tersebut.
Ini akan menjadi pengecualian jika kamu memang ingin benar-benar mempelajarinya dari awal serta komitmen di dalamnya.
Baca Juga: 3 Bisnis Makanan Online Rumahan yang Paling Gampang untuk Diterapkan