"Perbuatan terdakwa ini termasuk dalam kategori dengan ancaman psikis, yaitu membekukan otak korban sehingga secara sukarela mau melakukan apapun yang diminta oleh pelaku," ungkap Asep.
Jadi, kalau teman-teman bertanya kenapa ini baru terungkap sekarang, kenapa istrinya tidak mau melapor."
"Di dalam istilah psikolog ada dampak-dampak dirusak fungsi otak sehingga orang tidak bisa membedakan mana itu benar dan salah," jelas Asep.
Baca Juga: Guru Pesantren di Bandung Perkosa 12 Santriwati Dibawah Umur, 8 Telah Melahirkan, 2 Tengah Hamil
Tak hanya mencuci otak korban, Asep menjelaskan bahwa pelaku juga mengumbar sejumlah janji kepada korban dan istrinya berupa kemudahan fasilitas.
"Itu tadi cuci otak dalam arti psikologi dia memberikan iming-iming, memberikan kesenangan kemudahan fasilitas yang katakan dia tidak dapatkan sebelumnya diberikan itu, sehingga pelan-pelan pelaku memengaruhi korban."
"Saya kan sudah berikan kamu ini, tolong dong, kasarnya begitu. Kamu juga memahami kebutuhan saya, tentang keinginan saya," kata Asep menirukan pelaku.