Sepanjang 2021, kata Reza, juga turut diramaikan oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal. Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.
"Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun, naik sebesar 1.022,35 persen dibandingkan dengan tahun 2020," ungkap Reza.
Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah
meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.
"Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Secara khusus, pertumbuhan
investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial dan Gen-Z sebesar 88 persen dari total investor ritel baru," ungkap Reza.
"Lonjakan ini turut berdampak terhadap dominasi investor ritel dalam aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen," imbuhnya.
Peningkatan jumlah investor ini, lanjut Reza, juga merupakan hasil dari upaya BEI dan stakeholders dalam melakukan sosialisasi, edukasi, serta literasi kepada masyarakat.
"Hingga 29 Desember 2021, di seluruh Indonesia telah ada 10.117 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 97 persen kegiatan dilakukan secara daring," lanjut Reza.