Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto angkat bicara terkait polemik isu pembangunan mal pelayanan publik.
Menuai kritik dan sorotan seiring lokasinya di taman macan, jalan sultan hasanuddin, Makassar.
Dia membantah informasi yang beredar dan menegaskan tidak akan membanguni kawasan ruang terbuka hijau (RTH). Sebagai perencana kota, hal itu dianggap menyalahi ketentuan tata ruang.
"Saya ini perencana kota, masa taman mau ku banguni," ujarnya melalui telepon seluler, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, lokasi proyek di luar kawasan taman. Tepatnya, berada di belakang atau gedung lama.
Baca Juga: Makassar Aktifkan 25 Titik Parkir Elektronik, Genjot Pendapatan
Diketahui, selama ini difungsikan sebagai posko atau tempat berkantor sejumlah instansi pemerintahan.
"Jadi bukan ditamannya, yang samping got (saluran air) bukan taman disitu," ungkapnya.
Danny menjelaskan desain proyek yaitu bertingkat dan ramah lingkungan. Di bagian atap, dibuat taman sehingga menambah kawasan hijau.
"Yang satpol, kantor lurah itu. Nanti dikasi lihat desainnya tanggal 26 (januari). Justru taman nya tambah banyak, karena roof top ada taman baku sambung," jelasnya.
Sebelumnya, kepala Bappeda Makassar Helmy Budiman mengatakan telah disiapkan anggaran dalam APBD 2022 sebesar Rp200 miliar. Bakal digunakan untuk kebutuhan mal pelayanan publik.
Dia membantah informasi yang beredar dan menegaskan tidak akan membanguni kawasan ruang terbuka hijau (RTH).Baca Juga: Kontainer Makassar Recover Ditarik Vendor, Ini Respon Wali Kota
Dia memastikan pengerjaaan dimulai tahun ini dan telah mendapatkan persetujuan DPRD.
"Kita sudah siapkan anggaran sekitar Rp200 miliar. Di taman macan, kantor lurah akan kita rombak dan relokasi tempatnya," ujarnya.
Tujuan pembangunan, untuk memudahkan masyarakat. Menyusul beragam layanan publik tersedia dan dijangkau dalam satu tempat.
"Kemudian yang smart pelayanan publik mulai kantor lurah sampai dengan ujung kantor telkom di situ kita bangun," jelasnya.